bila pekataan tiba2 bersepah dikepala
ta tahu mana yang harus disayapkan dikepakan dulu
*diam
boleh kah aku ?
hahax ketawa sendiri
ketawakan diri sendiri
mari mula berbicara jiwa
sendiri-sendiri
pedulikan orang kanan dan kiri
kan ku senyum ..terus tersenyum
untuk yang baik
yang indah berperisa kopi tanpa gula
ditemani pena
huruf bersepah minta disusunkan
tapi sepertinya aku juga perlukan manusia
satu jiwa
jiwa yang boleh berbicara
bicara akal dan hati
bukan bicara celaka semata
tapi siapa?
siapa yang mengerti?
siapa yang mahu pinjamkan telinga?
siapa yang mahu luangkan masa?
selami hati kecil gadis kenit tepi bantal
tanpa perlu diselimut selimutkan cerita ?
bogelkan saja semua rasa
hidup yang penuh dengan seribu macam persoalan dan pilihan
mampukah tangan gersang ini meragut pilihan
sedangkan rapuh untuk meraba
bolehkah dicapai
butakan mata padamkan rasa
kalau la kalau
meski dtutpkan telinga dengan lebar nya tangn
masih kedengarkan bisik2 samar nya bicara
lalu bagaimana harus?
ditahan bisik
disekat jangan terluncur ke sudut hati
aku benci
yang namanya jiwa pasti ta suka
dan bila pilihan diselami
seperti kolah yang dalam dimasukkn kepala
dibiar
lama mana mampu bertahan
hebat mana mampu menahan
bila itu soal hati yang jauh dari realiti
fakta tersimpul mati
walau sejauh mana berlari
mungkin juga menghentak hentakkn kaki
kononya mahu lepaskan diri
realiti tetap realiti
haru gagah tempuhi
Tweet
No comments:
Post a Comment